Apa Itu Burning Coin dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Sabtu, 21 Mei 2022
Edit
Apa Itu Coin Burning dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Point
- Apa Itu Coin Burning?
- Latar Belakang Coin Burning
- Alasan dan Keuntungan dari Coin Burning
- Meningkatkan Nilai Koin
![]() |
Peluang Cuan - Apa Itu Coin Burning |
Peluang Cuan - Pada dunia kripto, ada istilah yang namanya coin burning. Coin burning adalah suatu konsep pada dunia aset digital kripto, yang telah diadopsi oleh berbagai macam koin dan token. Walaupun kedengarannya sulit untuk dipahami, tetapi coin burning atau pembakaran coin ini merupakan suatu mekanisme sentral yang dapat terbukti menjadi suatu fitur yang nantinya akan sering digunakan.
Faktanya banyak Initial Coin Offering (ICO) telah mengintegrasikan mekanisme coin burning ini untuk suatu token yang tidak berhasil terjual pada akhir masa penjualan mereka.
Bahkan beberapa platform, seperti Binance sudah melakukan aktivitas ini secara berkala untuk menambah nilai bagi mereka yang memegang Binance Coin (BNB)
Tapi apa keuntungan dari coin burning dan kemana coin yang telah melalui proses coin burning. Selengkapnya di artikel berikut ini.
Apa Itu Coin Burning?
Coin burning merupakan proses pembakaran yang disengaja untuk menghilangkan koin, sehingga koin tersebut tidak dapat digunakan kembali. Cara kerjanya proses coin burning ini adalah dengan melibatkan pengembang yang mengeluarkan aset digital.
Untuk melakukannya, signature token akan dimasukan ke dalam Wallet yang tidak dapat diambil kembali. Wallet ini disebut dengan “eater address” yang nantinya dapat dilihat oleh semua noda, namun akan dibekukan secara pemesanannya. Selanjutnya, status koin ini nantinya akan di publikasi di blockchain.
Ada beberapa cara dalam proses coin burning, caranya tersebut bervariasi dan ditentukan dengan tujuan dari burning-nya. Beberapa pengembang, akan menggunakan pembakaran dalam satu kali tahapan setelah ICO selesai untuk menghapus koin dari suatu token yang tidak terjual dari peredaran.
Lalu, ada juga yang lebih suka melakukannya dalam beberapa tahapan. Seperti Binance, yang melakukan proses coin burning setiap tiga bulan, pembakaran ini merupakan bagian dari komitmen untuk mencapai 100 juta token BNB yang nantinya akan dibakar.
Stablecoin, seperti Tether (USDT) akan membuat token saat mereka menyetor dana ke cadangan mereka dan langsung membakar jumlah yang setara saat transaksi selesai.
Mekanisme yang dijalankan akan berbeda-beda, namun koin yang telah melalui proses burning tidak dapat dipulihkan dan tidak dapat digunakan kembali. Koin-koin ini nantinya secara efektif akan dikeluarkan dari peredaran dan dicatat secara publik dan pastinya dapat diverifikasi di blockchain.
Latar Belakang Coin Burning
Cryptocurrency bukan yang pertama dalam menentukan coin burning sebagai suatu konsep yang unik. Faktanya, proses ini memiliki kemiripan dengan gagasan perusahaan publik dalam membeli kembali saham. Mekanismenya, perusahaan akan menggunakan uang tunai dalam membeli kembali saham biasa, sehingga nantinya akan mengurangi jumlah saham yang beredar. Pada proses ini, perusahaan meyakini nantinya akan memperkuat nilai saham dan juga bisa membantu dalam peningkatan laba perusahaan. Meningkatnya, jumlah saham yang beredar sedikit, maka rasio laba bersih terhadap saham akan menjadi jauh lebih tinggi.
Proof-Of Burn
Proof of burn (PoB) adalah mekanisme konsensus blockchain dengan konsumsi energi minimal dibandingkan dengan proof of work (PoW). Platform terdesentralisasi menggunakan metode PoB memastikan penambang mencapai konsensus dengan metode coin burning. Seperti yang sudah dijelaskan, coin burning adalah proses menghilangkan kripto secara permanen dari peredaran. Meskipun praktiknya akan mengurangi inflasi, blockchain yang didukung PoB menggunakanya untuk memvalidasi transaksi.
Proof-of-burn mirip dengan proof-of-stake (PoS) dalam arti bahwa kedua mekanisme konsensus melibatkan interaksi dengan koin untuk mengamankan jaringan. Namun, tidak seperti PoB, koin yang terkunci dalam sistem PoS tidak dihapus secara permanen, pemegangnya masih dapat mengakses dan menjualnya jika ingin meninggalkan jaringan. Di sisi lain, PoB, tidak seperti PoS, menyebabkan kelangkaan koin.
Alasan dan Keuntungan dari Coin Burning
Mungkin bagi Anda yang pemula akan berfikir, kenapa ada orang yang mau membakar koinnya, padahal untuk membelinya saja membutuhkan dana yang tidak sedikit? Nah, ada alasan dan keuntungan menarik mengapa pembakaran koin atau coin burning adalah ide yang bagus.
Meningkatkan Nilai Koin
Kelangkaan adalah konsep yang ekonomi sentral yang memberi nilai pada aset tertentu dalam hal ini adalah kripto/ Beda dengan mata uang fiat, aset digital kripto memiliki sifat deflasi yang berarti pasokan koin kripto sudah tetap, tanpa koin tambahan yang dibuat setelah mencapai jumlah total pasokannya.
Seperti contohnya Bitcoin, aset digital yang satu ini memiliki persediaan tetap hanya 21 juta saja, jadi ketika permintaan meningkat maka harga dari koin Bitcoin juga akan naik karena jumlah Bitcoin yang tersedia di pasar juga terbatas. Demikian juga, jika pasokan Bitcoin semakin menurun karena adanya proses pembakaran, maka harga dari aset digital Bitcoin akan naik karena sekarang jumlah yang beredar belum memenuhi permintaan pasar yang terus semakin bertambah
Pembakaran koin adalah metode yang paling efektif untuk meningkatkan dan menstabilkan penilaian koin dan token. Stabilitas akan memberi keuntungan bagi investor insentif yang lebih besar dari biasanya dan menjaga harga koin pada tingkat yang nantinya lebih menguntungkan. Pada prinsip ekonomi juga dijelaskan, mengurangi kuantitas sesuatu akan membuatnya jauh lebih berharga.